Humas.id, Gorontalo – Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menghadirkan 200 pelaku usaha ekonomi kreatif (ekraf) untuk mengetahui perbankan syariah dan peluang mengakses pembiayaannya untuk mengembangkan usaha pada acara Sharia Banking for Creative Business Matching di Gorontalo, Selasa (20/2).
Pemerintah Kabupaten Gorontalo menyambut baik acara ini dengan kehadiran Bupati Kabupaten Gorontalo, Nelson Pomalingo. Pada acara ini, Bekraf memperluas peluang pelaku ekraf mengakses pembiayaan perbankan syariah.
Hal tersebut dengan mempertemukan mereka dengan tiga perbankan syariah jaringan Bekraf, yaitu Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank BTPN Syariah. 200 pelaku ekraf yang hadir bisa langsung bertatap muka dengan ketiga perbankan syariah tersebut dan mengajukan proposal pembiayaan yang sesuai dengan tahapan usaha mereka.

Harapan Bekraf yaitu, pelaku ekraf bisa memaksimalkan acara ini untuk mengetahui perbankan syariah, persyaratan untuk mengaksesnya, dan mengakses pembiayaan perbankan syariah untuk ekspansi usaha.
Bekraf juga menghadirkan pelaku ekraf sukses, Agus Pramono, owner Ayam Bakar Mas Mono, untuk memotivasi 200 pelaku ekraf yang hadir untuk terus mengembangkan usaha dan meraih sukses.
Penyelenggaraan Acara
Direktur Akses Perbankan, Restog K. Kusuma, mengawali acara dengan menjelaskan Sharia Banking for Creative Business Matching sebagai upaya Bekraf menghubungkan kebutuhan permodalan pelaku ekraf dengan perbankan syariah.
Ia menambahkan, Bekraf juga memiliki kelas pengelolaan keuangan online tahun 2018 untuk meningkatkan kapasitas pelaku ekraf mengakses pembiayaan perbankan. “Kami membuat 29 video mulai dari level awal sampai menengah. Diharapkan dengan tutorial online itu bapak/ibu bisa bankable,” ucap Restog.
Deputi Akses Permodalan Bekraf, Fadjar Hutomo, memberikan sambutan dengan menjelaskan tiga hal utama, yaitu keuangan syariah, ekonomi kreatif, dan akses permodalan. Fadjar menjelaskan ekraf penyumbang besar pada PDB nasional. Bahkan kuliner adalah subsektor ekraf penyumbang terbesar PDB ekraf nasional.
Fadjar menambahkan leisure economy yang bisa dimaksimalkan untuk promosi potensi daerah, misalnya wisatawan memposting kuliner maupun daerah wisata sehingga masyarakat luas mengetahuinya. Menurut Fadjar, kekuatan subliminal sebuah film juga penting. “Saya mendorong Pak Bupati membuat komisi perfilman daerah. Ketika sebuah film fiksi dengan setting Gorontalo, orang pasti ingin ke Gorontalo.”
Bupati Kabupaten Gorontalo, Nelson Pomalingo, membuka acara ini. Nelson menjelaskan ekraf sebagai salah satu peluang membangun produktivitas daerah. Ia juga menambahkan bonus demograsi sebagai peluang dan modal membangun Gorontalo.
Nelson menghimbau anak-anak muda untuk tidak kalah dengan orang tua yang telah memaksimalkan peran rempah-rempah Indonesia dalam berkreasi. Ia mengungkapkan tiga keunggulan Gorontalo yaitu SDM, ekonomi kreatif dan terpadu, dan infrastruktur yag tidak melupakan lingkungan.
“Kita berharap ekraf terus kita dorong dan tahun depan menjadi tahun kreatif kita. Tahun ini adalah moment-moment untuk menekankan ekraf di Gorontalo,” ungkap Nelson.
Perwakilan Perbankan Syariah yaitu Business Alliance Team Leader Bank Syariah Mandiri, Risqi Widayat, memberikan pemahaman cara mengakses perbankan syariah. Ia menegaskan fungsi perbankan syariah sebagai intermediasi penyaluran pembiayaan.
“Pertumbuhan ekonomi secara nasional secara merata, Sulawesi mencapai 6% diantara seluruh pulau di Indonesia. Harapannya pendapatan daerah bisa ditopang dengan ekraf,” ucap Risqi.
Agus Pramono yang dikenal dengan Mas Mono ini sudah 23 tahun di dunia kuliner ini menceritakan perjuangan usahanya hingga sukses. Mas Mono dengan modal kepercayaan melayani cathering beberapa stasiun TV nasional, salah satunya Trans 7. Ia menekankan pentingnya bersinergi dan berkolaborasi serta inovasi dan kreatif dalam mengembangkan usaha.
“Pelayanan dan kebersihan harus dijaga. Sama-sama berkolaborasi, bersinergi, membangun perekonomian. Mari kerja keras, tuntas, dan ikhlas. Mulailah dari hal kecil, mulai dari diri sendiri, dan mulai dari sekarang. Siapapun bisa menjadi entrepreneur,” tegas Agus.
Acara ini ditutup dengan business matching, yaitu pertemuan tiga perbankan syariah jaringan Bekraf dengan pelaku ekraf yang hadir pada acara ini.